Diskriminasi dan Etnosentrisme
Assalamualaikum Wr Wb
Sahabat Citizen , kali ini saya akan membahas tentang
diskriminasi dan Etnosentrisme. Mari kita mulai dengan Diskriminasi
Sebelum itu apa sih itu diskriminasi?. Diskriminasi adalah tindakan yang
memperlakukan satu orang atau satu kelompok secara kurang adil atau kurang baik
daripada orang atau kelompok yang lain. Diskriminasi dapat dilakukan oleh
individu, kelompok, atau kebijakan dan praktik organisasi. Didalam UUD , Pengertian diskriminasi dalam ruang lingkup
hukum dapat dilihat dalam pasal 1 ayat (3) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia yang berbunyi “Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan,
atau pengucilan yang langsung atau tidak langsung dadasarkan pada pembedaan
manusia atas dasar agama, suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status social,
status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpanan, atau penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau
penggunaan Hak Asasi Manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, social,
budaya, dan aspek kehidupan lainnya”.
Diskriminasi dapat bersifat langsung atau tidak langsung dan
didasarkan pada faktor-faktor yang sama seperti premanisme dan pelecehan.
·
Diskriminasi
Langsung
Terjadi saat hukum peraturan atau
kebijakan yang sangat jelas sekali menyebutkan karakteristik tertentu, seperti
jenis kelamin, ras, dan sebagainya sehingga menghambat adanya peluang yang
sama.
·
Diskriminasi
Tidak Langsung
Diskriminasi tidak langsung terjadi
saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di
lapangan.
Setelah kita ketahui pengertian dari Diskriminasi tersebut
dapat kita simpulkan bahwa diskriminasi adalah tindakan yang tidak terpuji yang
pernah kita lakukan baik secara sengaja atau pun tidak. Contoh sederhana saja
seperti saat kita sekolah ada seorang teman kita yang tidak sempurna lalu kita
mengucilkan dia dan tidak mengajak ia untuk berkumpul bersama, hal itu pasti
pernah ada di sekeliling kita bukan ? atau contoh besarnya seperti Negara Negara
eropa yang pada umumnya berkulit putih mengucilkan penduduk berkulit hitam yang
tinggal disana. Sungguh diskriminasi merupakan sebuah perbuatan yang tidak
terpuji.
Karena perbuatan tidak terpuji tentu diskriminasi mempunyai
dampak negatif , salah satunya adalah kesenjangan social. Kesenjangan sosial
adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang
menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Layaknya sebuah timbangan ,
tak akan berguna lagi apabila berat sebelah. Mengucilkan sekelompok/individu
membuat mereka merasa kecil dan tidak berguna. Tak layaknya kita menghujat
mereka, karena pada takdirnya manusia semua nya sama. Tak ada yang lebih baik
dan tak ada yang lebih buruk. Lalu bagaimana
caranya agar kita terhindar dari diskriminasi ?
Diskriminasi dapat dihindari dengan cara menahan kita agar
tidak membenci suatu individu atau kelompok, mencintai sesama merupakan suatu
usaha agar kita dapat hidup berdampingan dengan baik. Selain itu cobalah untuk
berinteraksi satu sama lain tanpa membeda-bedakan. Menjadi yang dikucilkan itu
sangatlah tidak enak. Mereka juga butuh untuk berinteraksi layaknya kita.
Oke cukup sekian pembahasan Diskriminasi , Sekarang mari
kita bahas apa sih itu Etnosentrisme
??
Sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan
dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok
lain. Contohnya saja seperti seorang seniman yang menilai suatu lukisan orang
lain, atau bisa saja seperti seorang orang tua yang menuntut anaknya untuk
rajin bekerja layaknya ia pada saat muda. Seperti itulah contoh sederhananya.
Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku
carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan
atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga
dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku
yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai
dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa
menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal
dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep
yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena
itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat
Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas
konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat
Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya
terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak
ditentang oleh para ahli ilmu sosial.
Perilaku etnosentrisme menurut saya bisa bernilai salah atau
juga bisa bernilai benar. Bernilai salah apabila seperti pada contoh perilaku
Carok pada contoh diatas. Menilai seseorang yang pada akhirnya menyebabkan
keributan dan bisa saja bentrok antar kelompok. Hal tersebut jika dibiarkan
bisa menjadi hal yang sangat berbahaya bagi kita. Etnosentrisme dapat bernilai
benar menurut saya apabila kita menilai seseorang yang melakukan hal yang benar
benar salah, lalu kita menilainya dengan paham kita yang juga didasari oleh
sesuatu, maka kita pantas untuk menilai orang tersebut. Contohnya saja seperti
perilaku mabuk-mabukan anak anak muda jaman sekarang, dan kita menilai orang
tersebut telah melakukan hal yang salah baik secara agama juga secara budaya Indonesia
yang tidak mengkonsumsi Miras, maka kita pantas untuk menegur mereka agar
mengikuti jalan yang benar kembali.
Alangkah baiknya kalau kita menilai sesuatu harus
berdasarkan pada sesuatu yang mutlak dan tidak bisa ditawar tawar lagi, seperti
norma - norma agama. Namun jikalau kita memiliki pandangan dari diri sendiri
terhadap sesuatu, baiknya kita pendam saja. Karena pemikiran dan budaya
seseorang berbeda - beda.
Cukup sekian pembahasan saya terhadap Diskriminasi dan
Etnosentrisme, kurang lebihnya mohon maaf.
Assalamualaikum Wr Wb
Post a Comment